Butuh Alat Untuk Urai Tumpukan Sampah, DLH Kota Mojokerto Ajukan Pembelian Satu Ekskavator

Tersendatnya distribusi sampah di kota Mojokerto hingga ke TPA beberapa pekan terakhir, mendapat perhatian serius dari Pemkot mojokerto. Sebagai salah satu solusi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto berencana mengajukan pengadaan alat berat baru di perubahan APBD 2024.

Amin Wachid Kepala DLH Kota Mojokerto mengatakan, setelah sempat tersendat dalam beberapa pekan terakhir, distribusi sampah menuju TPA Randegan kini sudah mulai berangsur normal kembali. kontur jalan labil yang jadi pemicu tersendatnya akses menuju TPA, telah dilakukan pengurukan.

’’Jalan yang becek sudah kita uruk dengan sirtu. Alhamdulillah akses sudah bisa dilalui kendaraan dan per minggu kemarin sudah normal kembali,’’ terang Amin Wachid.

Lebih lanjut Amin mengungkapkan, upaya pengurukan merupakan solusi sementara. Untuk penanganan jangka panjang, mulai pekan depan akses jalan di TPA akan dilakukan pengecoran. ’’Insyaallah mulai tanggal 14 Mei nanti sudah mulai pengecoran jalan,’’ ungkapnya.

 

Proses perbaikan jalan akses ke TPA ini dianggarkan  sebesar Rp 190 juta dari APBD 2024. Menurut Amin, akses jalan di TPA Randegan akan ditingkatkan dengan lebar 6 meter dan panjang 60 meter. Pihaknya juga berencana untuk mengajukan pengadaan alat berat baru di masa perubahan APBD 2024.

Alat berat ini nantinya difungsikan untuk membantu pengerukan sampah di TPA Randegan yang mengalami peningkatan. Dari sebelumnya rata-rata 80 ton per hari menjadi 100 ton per hari. Di PAK (perubahan anggaran keuangan) nanti, DLH minta tambahan anggaran untuk pembelian satu ekskavator senilai Rp 2,5 miliar.

Saat ini, alat berat milik DLH yang lama sudah rusak. Untuk mengurai tumpukan sampah di TPA, DLH menyewa dua unit ekskavator dengan masa sewa hingga bulan Juni nanti.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :