MA yang peserta didiknya identik dikenal tidak bisa masuk ke kampus negeri, dipatahkan oleh salah satu sekolah swasta yang ada di Kota Mojokerto, yaitu MA Permata.
MA Permata membuktikan, di 2023 92% lulusannya diterima di kampus negeri. Dan bahkan tahun ini, sudah ada dua siswanya yang tembus golden ticket di salah satu universitas negeri di Surabaya. Itu artinya siswa tersebut masuk tanpa tes dan mendapatkan beasiswa pendidikan selama kuliah.
Mereka adalah Rahmat Satria Raharja dan Ahmad Sahnun Syahrastani. Keduanya merupakan siswa MA Permata Mojokerto yang mendapatkan golden ticket dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. MA Permata jadi satu-satunya sekolah di Kota Mojokerto yang mendapatkan golden ticket dari UNAIR.
“Ini adalah capaian yang prestisius, Alhamdulillah, berkat bantuan dari semua pihak baik orang tua, siswa, maupun ustaz/ustazah maka capaian ini bisa tercapai,” kata Dafis Luqqy Muzzakki. S, Pd, Kepala sekolah MA Permata kepada Maja FM.
Rahmat dan Sahnun merupakan peserta dididk kelas 12 dan merupakan lulusan dari PAUD hingga SMPIT Permata.
Syarat mendapat golden ticket ini peserta didik harus masuk siswa eligible. Mereka adalah yang sudah memenuhi syarat tertentu (45% prestasi + 55% nilai rapot) dan termasuk dalam kuota sekolah berdasarkan ketentuan akreditasi SNBP 2024.
Rahmat berencana masuk jurusan Ekonomi Islam dengan memakai sertifikat tahfidz 30 juz. Sementara Sahnun memilih jurusan Ilmu Sejarah dengan memanfaatkan sertifikat Juara 1 Nasional Lomba Karya Tulis Sejarah UNAIR, dan Juara 3 Piala Gubernur Lomba Esay.
“Semoga ini memotivasi semua siswa yang ada di MA Permata, untuk terus berprestasi dan menggapai mimpi masing-masing,” pungkasnya. (gk/mjf)