Para penggemar astronomi yang bermimpi menginap di hotel luar angkasa mungkin akan bisa segera terwujud. Dengan perkembangan terbaru dalam teknologi antariksa, kesempatan untuk mengalami tidur di antara bintang-bintang akan jadi kenyataan.
Proyek ini menjanjikan pemandangan luar angkasa yang tak tertandingi dan hamparan kosmos yang luas, bisa membuka babak baru dalam bidang pariwisata luar angkasa.
Above Space Development, yang sebelumnya dikenal sebagai Orbital Assembly, telah mengumumkan rencana ambisius untuk membuka akomodasi mewah di orbit dalam waktu 60 bulan. Mengenai akomodasi akan resmi dibuka setelah pendanaan yang dibutuhkan terkumpul, yang diperkirakan lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp15,5 T.
Mengutip dari Architectural Digest, ada dua hotel yang baru diumumkan sedang dalam pembangunan, yaitu Voyager Station dan Pioneer Station. Voyager Station, yang merupakan hotel luar angkasa pertama yang diusulkan oleh Above, direncanakan untuk menampung hingga 400 tamu. Sementara itu, Pioneer Station yang lebih kecil dirancang untuk 28 orang dan diharapkan dapat beroperasi lebih cepat.
CEO Above, Rhonda Stevenson, menyatakan bahwa durasi tinggal di hotel ini bisa berkisar dari empat hari hingga dua minggu, tergantung pada biaya dan adaptasi dengan lingkungan luar angkasa. Kedua stasiun ini dirancang untuk meminimalkan masalah adaptasi tersebut.
Hotel-hotel ini akan menggunakan prinsip gravitasi buatan, mirip dengan air yang berputar dalam ember terbalik.
COO Above Tim Alatorre, yang juga seorang arsitek tidak hanya menargetkan hotel sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai pusat bisnis antar galaksi, manufaktur, dan penelitian. Dengan kemitraan yang diumumkan pada Juli nanti, perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan ruang angkasa. (gk/mjf/cnn)