Sebanyak 150 wisatawan mancanegara terpukau dengan destinasi wisata sejarah peninggalan kerajaan Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Rombongan wisawatan kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu menjadikan wisata sejarah salah satu tujuan liburan mereka.
Norman Handhito, Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto bilang, kekayaan peninggalan sejarah yang ada di Trowulan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Bahkan belakangan sudah ada empat kali kunjungan.
Meski diakui Norman, adanya kapal pesiar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengharuskannya jemput bola. Disbudporapar secara intensif menjalin komunikasi dengan travel.
Alhasil, kini destinasi sejarah yang dikelola pemerintah pun menjadi salah jujukan di setiap ada kapal pesiar yang singgah.
Akses yang mudah dan cepat menjadikan Mojokerto belakangan selalu dipilih travel untuk mengantarkan rombongan wisatawan asing menikati liburannya.
Untuk mengantisipasi museum tutup saat libur hari besar, pihak travel terkadang lebih dulu mengirimkan surat atau memberikan pemberitahuan terkat kunjungan tersebut.
Mereka yang datang di musim libur ini berkeliling untuk menikmati peninggalan bersejarah ini. Mulai Candi Bajangratu, Candi Tikus, hingga Museum Towulan.
Termasuk, wisata Buddha Tidur, di Desa Bejijong. Wisatawan dapat menikmati sisa-sisa kejayaan masa lalu melalui benda-benda peninggalan.
Terdiri dari bidang irigasi, pertanian, arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama, dan kesenian. Seluruh koleksi ditata di dalam gedung, halaman, dan pendopo museum.