Pemkab Mojokerto mengucurkan anggaran senilai Rp 32,9 miliar untuk 98 kegiatan untuk sekolah jenjang TK, SD, hingga SMP. Anggaran jumbo ini untuk perbaikan sarana pendidikan yang alami kerusakan.
Ludfi Ariyono Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto mengatakan puluhan sekolah yang mengalami kerusakan tahun ini tetap menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Sesuai ploting anggaran pada APBD 2024, setidaknya ada puluhan sekolah yang jadi atensi untuk dilakukan perbaikan. Anggaran tersebut belum termasuk kucuran dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Ploting paling besar untuk sekolah jenjang SD negeri sebanyak Rp 17 miliar dengan sasaran 51 sekolah.
Dengan rincian, Rp 12,4 miliar dengan 29 sasaran reguler dari Pemkab Mojokerto dan Rp 4,6 miliar dengan 22 sasaran hibah pokok pikiran (pokir) DPRD.
Selanjutnya, sebesar Rp 8 miliar untuk jenjang SMP negeri dengan sasaran 28 kegiatan. Rinciannya, Rp 6,7 miliar dengan sasaran 17 kegiatan reguler dan Rp 1,3 miliar dengan 11 kegiatan dari pokir. Lalu, jenjang TK sebesar Rp 7,4 miliar untuk 19 kegiatan.
Masing-masing, reguler Rp 5,2 miliar dengan tujuh kegiatan dan Rp 2,2 miliar pokir dengan sasaran 12 kegiatan.
’’Dari 98 kegiatan tersebut itu 53 kegiatan dengan anggaran Rp 24,8 miliar menjadi prioritas pemda dan 45 kegiatan dengan anggaran Rp 8,1 miliar dari hasil serap aspirasi DPRD,’’ paparnya.
Sesuai asesmen di lapangan, anggaran jumbo yang dikucurkan ke puluhan sekolah ini tak lain untuk perbaikan sarana pendidikan yang alami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Meliputi pembangunan ruang guru, perbaikan gedung, rehabilitasi ruang kelas, hingga penambahan ruang kelas baru (RKB).
Selain itu, juga terdapat pembangunan laboratorium, perpustakaan, toilet, serta pagar sekolah.
’’Tahun ini paket fisik yang ada dispendik juga ada dua yang ditetapkan sebagai proyek strategis daerah. Keduanya sudah lelang dan sudah ada pemenangnya,’’ jelasnya. (gk/mjf)