Mojokerto – Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Mojokerto memberikan bantuan bedah warung dan inkubasi wirausaha Kelompok Usaha Bersama atau KUBE.
Sebesar Rp. 4.796.904.445 disediakan Pemkot Mojokerto untuk inkubasi wirausaha KUBE demi menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya secara ekonomi.
Sementara untuk program Bedah Warung, Pemkot telah menetapkan anggaran sebesar Rp 1.104.700.000.
Dari total seluruh bantuan yang dianggarkan, terealisasi sebesar Rp 2.367.616.376 untuk inkubasi wirausaha KUBE.
Sementara untuk Bedah Warung, penerima dan anggarannya telah ditetapkan dalam SK Walikota Mojokerto Nomor : 188.45/352/417.101.3/2022 sebesar RP 1.104.700.000 dengan penerima sebanyak 100 orang dari seluruh kecamatan se-Kota Mojokerto.
“Semoga bantuan produktif yang diterima ini menjadi satu harapan baru agar kehidupan kedepan jauh lebih sejahtera,” ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyerahkan secara simbolis bantuan Bedah Warung dan KUBE, di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Kamis (29/12/2022).
Ika Puspitasari – Walikota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita tersebut juga menyampaikan selain bantuan yang dilewatkan melalui dana kelurahan tersebut, masih banyak bantuan lain yang diberikan kepada masyarakat melalui beberapa dinas terkait.
“Bantuan produktif ini sudah berjalan selama tiga tahun, semua kita lakukan supaya kedepan warga Kota Mojokerto tingkat ekonominya meningkat, agar kesejahteraan masyarakat jauh lebih sejahtera,” imbuhnya.
Pemkot Mojokerto terus berkomitmen akan melanjutkan program tersebut secara berkelanjutan dan berkesinambungan, hingga kedepan warga Kota Mojokerto yang tercatat di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) bisa meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita juga menyampaikan kepada penerima bantuan untuk dapat mengakses program pelatihan berbasis kompetensi bagi anak-anak mereka yang sudah lulus sekolah namun belum mendapatkan pekerjaan.
“Silahkan bagi yang memiliki putra/putri yang sudah lulus sekolah dan memang usia kerja tapi belum memiliki pekerjaan, bisa mengakses program ini,” pungkas Ning Ita.(gk/maja)