Mojokerto – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Mojokerto memberi kesempatan untuk cabor mencari atlet potensial dari daerah lain dan dimutasi sebagai warga kota. Dan menampung sebagai kontingen Kota Mojokerto.
’’Kalau Porprov VII kemarin jumlah kontingen 189 orang dengan 142 adalah atlet, maka tahun depan kami memprediksi bisa sampai 400-an atlet lebih. Karena kami tuan rumah, jadi ada upaya menurunkan atlet sebanyak mungkin agar gengsi dan nama daerah ikut meningkat,’’ ujar Ketua Umum KONI Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo.
Jumlah tersebut dinilai Santoso masih rasional dan wajar. Lazimnya tuan rumah, kenaikan jumlah atlet dan ofisial dibutuhkan agar prestasinya turut terkerek. Sehingga nama dan gengsi tuan rumah setara dengan fasilitas dan layanan yang disediakan. Nah, upaya ini yang terus diperjuangkan KONI agar di Porprov VIII tahun depan prestasinya naik signifikan, dari dua Porprov sebelumnya yang kerap berada di peringkat 35 besar.
’’Kalau di Porprov VII kemarin kami ada di peringkat 34 klasemen perolehan medali, tahun depan harus bisa tembus di 20 besar. Maka dari itu, kebutuhan atlet lebih banyak harus bisa direalisasikan agar persaingan dan peluang merebut medali juga lebih terbuka,’’ tandasnya. KONI sendiri memperpanjang waktu pembentukan kontingen Porprov VIII. Dari yang sebelumnya di deadline 7 November, menjadi 15 Desember nanti.
Perpanjangan ini untuk memberikan kesempatan bagi 9 cabor mencari dan menyeleksi atlet terbaik yang akan diturunkan di ajang olahraga multievent tingkat provinsi Jatim nanti.
Saat ini, KONI baru mendapat data atlet dari 23 cabor yang sudah menyetorkan. 7 cabor beregu diidentifikasi masih belum menyetorkan. antara lain sepak bola, futsal, dayung, basket, bola tangan, hingga drumband. penggunaan sistem seleksi berjalan, menjadi penghambat mereka setor data.(gk/maja)