Kemenkes Kirim Dokter dan Obat-Obatan Untuk Korban Gempa

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan sejumlah dokter termasuk dokter spesialis dan kebutuhan obat-obatan ke Cianjur, Jawa Barat, pasca gempa magnitudo 5,6 mengguncang pada Senin (21/11/2022). “Kemenkes telah memobilisasi sejumlah tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril dalam siaran pers, Rabu (23/11/2022). Adapun tenaga medis yang dikirim, meliputi 22 tenaga kesehatan dan 1 ambulan dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan (Biddokes), dan 26 nakes dan 3 ambulan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kemudian, RSUP Hasan Sadikin juga siap mengirimkan tim dan menyiapkan UGD untuk melayani pasien dari Cianjur.

 

Pngiriman tenaga medis ini juga dilakukan oleh perhimpunan atau organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI).

“Dari IDI 3 dokter spesialis bedah, 1 tim medis dan 1 ambulans; dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) 3 dokter spesialis bedah ortopedi, dan 5 petugas PSC (Public Safety Center) 119,” jelas Syahril. Sementara itu, keperluan logistik kesehatan yang dimobilisasi meliputi tenda rangka ukuran 6×12 meter, velbed, kit operasional HEOC, obat-obatan, masker, masker anak, APD, dan oksigen konsentrator. Lalu, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, family kit.

Lebih lanjut, Syahril menyampaikan, pihaknya akan melakukan prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan. Bagi korban luka ringan dan dapat dilakukan rawat jalan, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr. Hafiz. Untuk pasien dengan kondisi luka sedang, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Lapangan TNI. “Sementara pasien yang memerlukan pengobatan dengan segera karena kondisi yang kritis dan membutuhkan operasi besar, dimobilisasi ke 3 rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin Badung, RSUD Kota Bogor, dan RS Sukabumi,” jelas dia.

PRia yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso ini menyampaikan, gempa bumi di Cianjur mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas layanan kesehatan. Fasilitas kesehatan terdampak berdasarkan data Dinkes Jawa Barat, Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor meliputi RSUD Cianjur, Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur, Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur, dan Puskesmas Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. “Terdapat kerusakan di sejumlah fasilitas pelayanan Kesehatan. Saat ini masih dalam pendataan Kemenkes,” ujar Syahril.

 

Sebagai informasi, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11/2022). Gempa dengan magnitudo 5,6 itu mengakibatkan 268 korban meninggal dunia serta 1.083 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, gempa juga berdampak pada ratusan rumah rusak berat serta ribuan orang mengungsi.(bay/gk)

 

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :