Institusi kepolisian tengah berupaya penuh untuk berbenah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri, mengatakan, upaya perbaikan yang menjadi perhatian publik itu salah satunya dengan cara membuka layanan pengaduan masyarakat melalui chat Whatsapp.
Ia pun telah memerintahkan Kapolsek, Kapolres, dan Kapolda agar masing-masing membuka layanan khusus pengaduan melalui Whatsapp. Dia juga meminta agar semua pelapor mendapat perlakuan yang sama.
Langkah itu diambil untuk mengikis anggapan bahwa laporan masyarakat ke polisi tak akan ditindaklanjuti jika tak ada kenalan atau tidak viral di media sosial.
“Jika dulu masyarakat enggan melapor, sudah hopeless karena merasa percuma, tidak ditanggapi. Yang kami lakukan sekarang, kami tanamkan ke anggota-anggota bahwa hal-hal tersebut harus diperbaiki, karena jadi pertaruhan institusi,” ujar mantan ajudan Presiden Joko Widodo itu.
Sigit menegaskan tak segan menindak anggotanya jika tak mau mengikuti perintah atau justru malah melakukan pelanggaran. “Terhadap pihak (anggota) yang melanggar, kalau tidak bisa mengikuti yang kami mau, ada punishment. Saya kira semua sepakat kita perlu ada perbaikan institusi secara kultural maupun struktural,” ujarnya.
Sigit juga berupaya memperbaiki sistem dengan menghilangkan budaya buruk di Polri. Baru-baru ini, ia membuat kebijakan dengan menghilangkan tilang manual ke tilang elektronik supaya meminimalisasi penyalahgunaan kewenangan oleh anggota Polri. Dia juga meminta agar masyarakat diberi kesempatan untuk uji coba sebelum ujian praktik dalam pembuatan surat izin mengemudi.
Ia tak ingin warga yang sudah meluangkan waktu untuk mengurus SIM harus pulang dengan tangan kosong karena gagal ujian tanpa diberi kesempatan untuk belajar/uji coba.
Sigit pun meminta anak buahnya di Korps Lalu Lintas sigap membantu masyarakat di jalan saat membutuhkan pertolongan. “Ketika terjadi kemacetan, mereka harus bantu mengurainya,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mewanti-wanti anak buahnya untuk tak main-main dengan kasus narkotika. Ia berharap tak ada lagi keterlibatan personel Polri dalam perdagangan narkotika seperti yang dilakukan oleh Inspektur Jenderal Teddy Minahasa dan beberapa polisi lainnya.
“Mudah-mudahan itu yang terakhir,” ucapnya. Dia mengatakan narkoba merupakan ancaman generasi muda. Karena itu, Sigit pun mengimbau masyarakat agar memerangi narkoba bersama-sama. (mya/gk/mjf)