Proses rehabilitasi dan pembangunan fasilitas puluhan sekolah di Kabupaten Mojokerto hingga kini masih berjalan. Jelang deadline, progresnya rata-rata mencapai 80 persen.
Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah Dispendik Kabupaten Mojokerto Adi Mahendarto mengatakan, tahun ini ada 43 sekolah yang menerima kucuran dana alokasi khusus (DAK). Berdasarkan hasil monitoring, mayoritas sekolah sudah menyelesaikan 80 persen pengerjaan rehab. Artinya, jelang masa tenggat kontrak, masih ada 20 persen yang harus diselesaikan. “Pengerjaan rehab-nya rata-rata sudah 80 persen. Tinggal sebulan lagi, semua pengerjaan harusnya bisa rampung,” ungkapnya.
Menurut Adi, progres pengerjaan yang sudah menyentuh 80 persen itu, dibarengi dengan pencairan anggaran termin ketiga. Besarannya 30 persen dari pagu anggaran. “Karena laporannya lancar dan review inspektorat klir, maka pencairan termin ketiga sudah disalurkan pekan lalu,” ujarnya.
Masa pengerjaan proyek DAK sendiri, sambung Adi, yakni 100 hari kerja. Sehingga, ditargetkan masa pengerjaan akan selesai pada Desember nanti. Dia berharap, dengan waktu yang tersisa ini, sekolah penerima DAK bisa merampungkan pengerjaan rehab sesuai target.
“Kendalanya sampai sejauh ini belum ada. Kalau kondisi cuaca kan masih baru-baru ini mulai masuk penghujan. Jadi, kami rasa pengerjaan bisa tetap sesuai target dan sekolah pasti bisa melaksanakan rehab sesuai deadline,” katanya.
Perlu diketahui, tahun ini Pemkab mengucurkan anggaran DAK fisik mencapai Rp 30 miliar. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 43 lembaga. Rinciannya, ada empat PAUD, 27 SD dan 12 SMP. Masing-masing sekolah sudah menerima DAK sebesar 25 persen dari termin pertama akhir Juli silam. Lalu, sebesar 45 persen termin kedua sudah dicairkan Oktober lalu.
Anggaran DAK fisik tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi (rehab) dan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) di sekolah. Meliputi ruang kelas, guru, perpustakaan, laboratorium (lab), dan pengadaan peralatan laboratorium komputer serta buku koleksi perpustakaan. (tim/ADV))