Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pembangunan Skywalk dan Tugu Alun-alun, Jumat (4/11) sore. Pihaknya ingin memastikan proyek pembangunan kedua spot tersebut berjalan sesuai yang diharapkan.
“Progresnya semuanya positif, sesuai dengan jadwal. Namun yang perlu kita antisipasi adalah terkait cuaca. Khususnya untuk pengerjaan finishing tugu,” ujar sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Mengingat proses finishing tugu harus dikerjakan di ketinggian. Sehingga apabila cuaca sedang tidak mendukung, seperti mendung atau hujan, proses pengerjaan harus dihentikan. Hal tersebut demi menjamin keselamatan pekerja. “Terlebih lagi kalau ada petir, karena posisinya tinggi, dan material yang di atas itu bisa menghantarkan listrik, bisa membahayakan pekerja. Jadi harus dihentikan,” tambah Ning Ita.
Sebagai informasi, pengerjaan Skywalk dan Tugu Alun-alun terbagi menjadi empat proyek. Masing-masing dua proyek di sisi tengah (tugu), dan dua proyek di sisi luar (skywalk). Agar dapat selesai sesuai dengan batas akhir jadwal kontrak, maka harus dipastikan pengerjaan kedua titik tersebut tidak saling mengganggu antara satu dan yang lain.
Selama proses pengerjaan proyek tugu, sejumlah material yang belum seluruhnya dimasukkan ke area tersebut. Sehingga sempat dikhawatirkan proses mobilisasi material untuk masuk ke lokasi tengah seringkali akan menghambat proyek lainnya. Namun, Ning Ita lantas menyanggah hal tersebut.
“Nah ini saya pastikan, besok, di minggu ini, semua material bisa masuk ke area tengah alun-alun. Sehingga pekerjaan di sisi luar, ketika akan diselesaikan, tidak lagi mengganggu akses distribusi material yg menuju ke tengah alun-alun,” tandas Ning Ita.
Proyek pembangunan keduanya ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Saat ini, pengerjaannya telah memasuki tahapan finishing. Pada tugu, batas poin yang harus diselesaikan adalah separuh dari ketinggian untuk ulir. “Akhir tahun, (jika) sudah dilakukan pemeriksaan fisik, audit fisiknya sudah selesai dilakukan, sudah ada serah terima dari rekanan, maka ini bisa sesegera mungkin kita buka untuk masyarakat umum,” pungkas Ning Ita. (maja/ADV)