Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian kali kedua memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Evaluasi Pengendalian Inflasi Daerah. Rakornas yang berlangsung secara virtual ini juga diikuti Pemerintah Kabupaten Mojokerto dari smart room Satya Bina Karya Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Senin (31/10) pagi.
Dalam rapat evaluasi yang bakal berlangsung seminggu sekali ini, Tito menyampaikan, guna mengendalikan inflasi di Indonesia sinergitas antar stakeholder harus terus dijaga dan ditingkatkan. “Bagaimana pun, untuk mengendalikan inflasi ini seluruh pihak baik di pusat maupun daerah harus bekerjasama,” ungkapnya saat membuka Rakornas.
Sembari menayangkan tangkapan layar berita internasional terkait imbas inflasi di beberapa negara, Tito mengatakan, inflasi di sejumlah negara telah berimbas parah. Baik imbas berupa krisis maupun imbas berupa kerusuhan.
“Di beberapa negara, inflasi sudah sangat berimbas. Imbas inflasi juga sudah menimbulkan kerusuhan di beberapa negara di Eropa. Beberapa negara bahkan ada pemadaman listrik secara bergilir,” katanya.
Tito pun meminta, seluruh jajaran pemerintahan dan stakeholder dari pusat dan daerah untuk melakukan monitoring secara rutin. Di sisi lain, Tito juga bersyukur, mengingat kondisi Indonesia merupakan negara yang subur, sehingga masyarakat masih bisa terus memroduksi kebutuhan-kebutuhan pangan untuk negara.
“Oleh karena itu kita secara rutin harus terus memonitor inflasi dan kondisi keuangan. Kita bersyukur karena Indonesia ini memiliki tanah yang subur. Sehingga masyarakat kita pun yang berada di pedesaan masih bisa survive, dan pasokan makanan masih bisa mengcover kebutuhan daerah yang lain. Kerjasama kita, gerakan dari pusat dan daerah secara serentak menangani masalah ini harus terus kita tingkatkan, sehingga tidak sampai terjadi krisis,” tegasnya.
Usai mengikuti Rakornas tersebut, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati pun segera merespon arahan Mendagri Tito Karnavian. Bupati Ikfina meminta OPD terkait untuk rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga komoditi pangan di pasar.
“Berdasarkan pantauan Disperindag Kabupaten Mojokerto harga masih standar, bahkan beberapa komoditi turun. Sidak harga tolong rutin dilakukan, agar kita bisa terus memantau perkembangan harga di pasaran,” tegasnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun memerintahkan OPD terkait untuk menggelar operasi pasar bilamana didapati komoditi yang harganya terindikasi naik. Ikfina pun meminta seluruh stakeholder terkait tetap waspada menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
“Operasi pasar juga tolong rutin, pasar-pasar yang ada komoditi yang harganya tinggi, langsung saja operasi pasar. Kita harus waspada juga jelang Nataru, jangan sampai harga komoditi pangan malah melambung tinggi,” tandasnya.