Kericuhan terjadi setelah para suporter turun ke lapangan karena tidak terima atas kekalahan tim Singo Edan yang menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Spontan, meraka merangsek turun ke lapangan, meloncati pagar hingga jajaran pengamanan pun kewalahan menghalau kericuhan tersebut.
Kondisi yang kacau itu membuat banyak penonton maupun suppoter yang terinjak-injak supporter lain. Hal inilah yang diduga membuat semakin banyak korban hingga dunia.
Selain itu, semprotan gas air mata jajaran keamanan juga diduga membuat banyak supporter yang mengalami sesak nafas dan berujung pada fatalitas resiko korban meninggal.
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab para korban meninggal dunia. Menurutnya, tragedi maut itu terjadi karena penumpukan massa.
“Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen,” tandasnya.(tim/say)