Penyakit Legionellosis kini menjadi hits topik di beberapa negara, dan menjadi atensi serius untuk diwaspadai. Selain mirip Covid-19, penyebaran Legionellosis juga lebih mudah menular, karena melalui udara.
Di Surabaya warga diimbau mewaspadai penyakit menular Legionellosis ini. Bahkan, Dinkes Surabaya telah mengeluarkan surat edaran No. 443.33/31474/436.7.2/2022 menindaklanjuti SE Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes terhadap penyakit Legionellosis.
“Kita keluarkan surat edaran ke faskes, ke rumah sakit ke klinik itu dalam rangka kewaspadaan dini. Jadi sampai sekarang belum ada di Surabaya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina, Selasa (27/9/2022).
Nanik juga mengatakan penyakit Legionellosis ini seperti flu biasa, batuk berdahak hingga sesak nafas atau menyerang paru-paru.
Penyakit ini dapat menyerang semua umur, terutama pada kelompok risiko tinggi seperti usia lanjut. Usia yang rentan terkena penyakit ini kebanyakan 50 tahun ke atas. “Terutama masyarakat yang memiliki komorbid. Jadi kita harus waspada yang sudah lansia plus yang markobit harus hati-hati,” jelasnya.
Masa inkubasi penyakit ini antara 2-10 hari, rata-rata 5-6 hari. Penularan bakteri Legionellosis pada manusia dapat melalui aerosol di udara atau karena minum air yang mengandung bakteri Legionella, melalui aspirasi air yang terkontaminasi, melalui pemindahan (inokulasi) langsung melalui peralatan terapi pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi.
Berita Lanjutan : Mirip Covid-19, Ini Gejala Penyakit Legionellosis…..