Jadwal Simulasi ANBK Jenjang SD Mundur

Pelaksanaan simulasi asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) jenjang sekolah dasar (SD), mundur dari jadwal. Sebab,  terkendala sarana prasarana, sehingga uji coba ANBK baru bisa dimulai hari ini.

Kasi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Dinas Kabupaten (Dispendik) Kabupaten Mojokerto Mahfud Affandi mengatakan, sebelumnya simulasi ANBK dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Yakni Senin lalu (26/9) dan kemarin (27/9). Namun, karena terkendala sarana dan prasarana, ANBK baru akan digelar hari ini.

“Untuk simulasi gelombang pertama, harusnya sudah hari ini (kemarin). Tapi, ternyata banyak sekolah yang masih pemutakhiran data karena belum semua lembaga punya komputer. Sehingga, jadwalnya mundur,” ungkapnya.

Dijelaskannya, simulasi sendiri nantinya, dilaksanakan sebagai proses sinkronisasi komputer dari server sekolah ke pusat. Sebab, sekolah yang menyelenggarakan ANBK secara mandiri harus memiliki sarana komputer yang memadai sekaligus jaringan internet yang stabil.

“Karena nggak bisa lewat HP. Sebab, ada beberapa aplikasi yang harus dibuka pakai komputer, makanya lembaga yang melaksanakan wajib punya komputer,” jelasnya.

Masih kata Mahfud, simulasi ini hanya diikuti satuan pendidikan yang menyelenggarakan ANBK secara mandiri. Sedang bagi siswa dari sekolah yang menumpang, tidak perlu ikut simulasi.

“Kan hanya uji coba. Yang numpang nanti tetap ada panduannya di sekolah masing-masing. Jadi, nanti langsung pelaksanaan saja yang belum mandiri,” bebernya. Setelahnya, bakal ada simulasi gelombang kedua yang akan digelar pada 3-6 Oktober nanti.

Disinggung terkait jumlah lembaga yang belum bisa melaksanakan ANBK mandiri, Mahfud mengaku belum bisa menyebutkan jumlah rincinya. Sebab, hingga kini pihaknya masih memetakan jumlah sekolah yang melaksanakan ANBK secara menumpang.

“Dari total 416 lembaga, nanti setelah sinkronisasi baru bisa dipetakan berapa lembaga yang mandiri dan menumpang,” sebutnya.

Mahfud menuturkan, ANBK SD bakal diikuti khusus siswa kelas V. Bagi sekolah yang memiliki kelas pararel, akan diambil sampling sebanyak 30 siswa utama dan lima cadangan.

“Kalau hanya satu rombel jumlah siswanya 20-28 orang, ya diikutkan semua,” ucap Mahfud.

Mahfud menyebutkan, ANBK SD bakal dibagi menjadi empat gelombang. Di antaranya, gelombang pertama 24-25 Oktober, lalu gelombang kedua 26-27 Oktober, gelombang ketiga 31 Oktober-1 November, serta gelombang keempat 2-3 November.

“Setiap sekolah bisa memilih moda pelaksanaan, disesuaikan dengan kondisi fasilitas sarana penunjang yang dimiliki lembaga,” pungkasnya. (gk/maja)

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :