Tiga Ornamen Bangunan Kesekretariatan Ambruk, Walikota Mojokerto Peringatan Kontraktor

Tiang ornamen bangunan kesekretariatan di lingkungan Kantor Pemerintah Mojokerto ambruk sebelum selesai pengerjaan. Walikota Mojokerto Ika Puspita peringatkan kontraktor agar tak terkesan asal-asalan dalam pengerjaan di ruang pelayanan publik.

Walikota Mojokerto Ika Puspita berujar, tiang ornamen bangunan kesekretariatan di lingkungan Kantor Pemerintah Mojokerto ambruk pada Kamis, (18/8/2022) kemarin.

Untuk itu pihaknya langsung melakukan inspeksi mendadak ke bagian yang rusak, ia pun melihat kondisi tiang yang sudah di bangun setinggi 3 meter dan ambruk hingga sebagian besar batu batanya berjatuhan dan berserakan di tanah. Sehingga hanya tersisa bangunan setinggi 1 meter saja.

Melihat hal itu, dirinya telah melakukan evaluasi bersama Dinas PUPR Kota Mojokerto terhadap pihak proyek yang melakukan pengerjaan terkait penyebab ambruknya bangunan ornamen tersebut di lokasi.

Dari hasil sidak ditemukan keteledoran dari pihak pengerjaan yang mempercepat proses penyelesaian tiang dalam satu hari saat pelaksanaan upacara HUT RI ke-77 pada Rabu, 17 Agustus 2022 hingga ketinggian 3 meter.

“Tadi saya sudah minta keterangan, dikarenakan ada libur satu hari di saat peringatan HUT RI 17 Agustus itu, memang di sini digunakan untuk kegiatan full. Sehingga seluruh pekerjaan diberhentikan dalam waktu satu hari,” ungkapnya, Sabtu (20/08/2022).

Selain melakukan evaluasi, pihaknya telah meminta konsultan pengawas agar mengingatkan terhadap para pekerjanya di lapangan agar tidak terburu-buru melakukan pengerjaan hingga mencapai hasil yang maksimal.

Pihaknya akan melakukan evaluasi lanjutan dan memberikan peringatan terhadap kontraktor agar lebih berhati-hati dan tak terkesan asal-asalan dalam pengerjaan di ruang pelayanan publik ini.

Ning Ita berjanji, peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, untuk tetap saling bersinergi dan mengawasi setiap pekerjaan pembangunan proyek di Kota Mojokerto.

Sementara, Yustian Suhandinata PRBBK DPUPR Kota Mojokerto menjelaskan, seharusnya pengerjaan satu tiang ornamen dengan ketinggian delapan meter dilakukan dalam dua sampai tiga hari.

Namun, oleh pihak pekerja dikebut menjadi satu hari. Hingga akhirnya kondisi tiang dasar belum kering, tapi tetap dilanjutkan pengerjaan bagian di atasnya hingga setinggi 3 meter.

“Kalau untuk campuran (semen dan pasir) sudah standar. Hanya tahap proses pengerjaannya yang dipercepat karena ada libur waktu itu. Harusnya baru ketinggian 1,2 meter saja, tunggu kering, baru dilanjutkan. Ini tidak, belum kering sudah di bangun lanjutannya. Kita akan panggil evaluasi dan ingatkan pengerjaannya,” tandasnya. (fad/gk)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :