Dalam kesempatan ini, Wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut ingin KIM tidak hanya berperan sebagai “corong” pemerintah saja, namun juga diharapkan bisa memberikan input terkait apa yang menjadi program pemerintah yang mungkin belum maksimal dalam mengakomodir masyarakat.
Dengan adanya komunikasi dua arah tersebut, Ning Ita berharap setiap keputusan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah akan berdampak langsung untuk kemajuan Kota Mojokerto dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga keberadaan KIM ini benar-benar jadi kekuatan bagi Pemerintah Kota, sinergi yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat, kita saling membutuhkan, ini yang kedepan harus kita kuatkan,” imbuhnya.
Sementara itu dalam laporanya, Santi Ratnaning Tias, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto mengatakan, kegiatan pembinaan dan pelatihan ini diikuti 13 KIM se-Kota Mojokerto dengan menghadirkan narasumber Prof, DR. Dra. Umi Dayati, M.Pd, akademisi dari Universitas Negeri Malang.
“Pelatihan dan pembinaan ini untuk memperkuat kemampuan terkait literasi digital kepada seluruh anggota KIM yang ada di Kota Mojokerto agar memiliki kemampuan dan kompetensi dalam berkomunikasi untuk nantinya dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat Kota Mojokerto,” ujarnya.
Lebih lanjut Santi berharap dengan pemahaman literasi digital tersebut nantinya akan bermanfaat bagi seluruh KIM dan mampu beradaptasi dalam tantangan baru dalam perkembangan teknologi saat ini.