Ciptakan Kota Cerdas, Pemkot Terus Susun Master Plan Smart City

Bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan master plan smart city hari kedua mendiskusikan 6 disemensi program yakni Governance, Ekonomi, Enviroment, Branding, Living dan Society, Kamis 16/6/2022.

Menurut rencana sosialisasi sekaligus Bimtek ini akan berlangsung selama 4 bulan, untuk menghasilkan Rencana Induk Smart City Kota Mojokerto yang berisi program-program unggulan smart city di berbagai dimensi, yakni pemerintahan dan birokrasi, ekonomi dan bisnis, penataan lingkungan berkelanjutan, pariwisata dan citra kota, sosial kemasyarakatan, serta tata ruang. Demikian disampaikan Hari Kusdaryanto, tenaga ahli Kementerian Kominfo dari Citiasia Center for Smart Nation.

Lebih lanjut pembimbing nasional gerakan menuju smart city ini menjelaskan bahwa, Program Menuju Smart City (Kota Cerdas) ini adalah Program dari Kementerian Kominfo yang sudah berlangsung sejak 2017. Bersama Kota Mojokerto, ada 49 daerah lain di Indonesia yang sedang didampingi menyusun Rencana Induk Smart City di Tahun 2022. Penyusunan Masterplan tahun ini akan diikuti dengan rangkaian kegiatan evaluasi atas implementasi di tahun-tahun mendatang. Oleh karenanya, ia mengingatkan para peserta bahwa Kota Cerdas berfokus kepada inovasi-inovasi kolaboratif berkelanjutan untuk menjawab masalah prioritas perkotaan, meningkatkan daya saing, serta perbaikan layanan kepada warga.
“Teknologi informasi dan komunikasi adalah alat saja (enabler) dari inovasi smart city, bukan tujuan akhir. Yang terpenting adalah memulai dengan komitmen yang kuat, mengubah pola pikir ego sektoral dan budaya kerja, dengan fokus pada solusi-solusi cerdas berkelanjutan yang direncanakan bersama dan melibatkan para pemangku kepentingan. Dengan demikian, Kota Mojokerto benar-benar bisa menjadi kota cerdas yang nyaman dihuni dan membahagiakan warganya.”

Perwakilan dari Direktorat Jenderal APTIKA Kementerian Kominfo yang turut hadir dalam acara sosialisasi, Siswoko, mengungkapkan, “Program Smart City ini melengkapi program strategis lain terkait transformasi digital seperti pemerintahan elektronik (SPBE), ekonomi digital, talenta digital, serta penyediaan infrastruktur digital, termasuk pembangunan Pusat Data Nasional.”

Sebagai informasi, Walikota Mojokerto, Hj. Ita Puspitasari dalam sambutannya saat membuka bimtek hari pertama menegaskan, “Melalui Program Smart City ini, saya berharap kita bisa mengembangkan dan mengintegrasikan layanan-layanan inovatif kota selama ini. Dimulai dengan memperbaiki layanan pemerintah berbasis elektronik, termasuk pemanfaatan (big) data untuk analisis dan layanan yang lebih responsif, akurat, dan real-time,” ungkap Ning Ita sapaan akrab wali kota perempuan pertama ini.

Bimtek yang berlangsung di Pendopo Shaba Mandala Madya Pemkot Mojokerto, diikuti sekitar 100 orang peserta, para pimpinan dan perwakilan OPD, akademisi ITS dan Unesa, serta perwakilan berbagai forum swadaya masyarakat. Hadir pula Sekdakot, Gaguk Tri Prasetyo, Kadiskominfo Santi Ratnaning Tias.Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Mojokerto, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Citiasia Center for Smart Nation sebagai Tim Tenaga Ahli.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :