Menurut rencana sosialisasi sekaligus Bimtek ini akan berlangsung selama 4 bulan, untuk menghasilkan Rencana Induk Smart City Kota Mojokerto yang berisi program-program unggulan smart city di berbagai dimensi, yakni pemerintahan dan birokrasi, ekonomi dan bisnis, penataan lingkungan berkelanjutan, pariwisata dan citra kota, sosial kemasyarakatan, serta tata ruang. Demikian disampaikan Hari Kusdaryanto, tenaga ahli Kementerian Kominfo dari Citiasia Center for Smart Nation.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal APTIKA Kementerian Kominfo yang turut hadir dalam acara sosialisasi, Siswoko, mengungkapkan, “Program Smart City ini melengkapi program strategis lain terkait transformasi digital seperti pemerintahan elektronik (SPBE), ekonomi digital, talenta digital, serta penyediaan infrastruktur digital, termasuk pembangunan Pusat Data Nasional.”
Sebagai informasi, Walikota Mojokerto, Hj. Ita Puspitasari dalam sambutannya saat membuka bimtek hari pertama menegaskan, “Melalui Program Smart City ini, saya berharap kita bisa mengembangkan dan mengintegrasikan layanan-layanan inovatif kota selama ini. Dimulai dengan memperbaiki layanan pemerintah berbasis elektronik, termasuk pemanfaatan (big) data untuk analisis dan layanan yang lebih responsif, akurat, dan real-time,” ungkap Ning Ita sapaan akrab wali kota perempuan pertama ini.
Bimtek yang berlangsung di Pendopo Shaba Mandala Madya Pemkot Mojokerto, diikuti sekitar 100 orang peserta, para pimpinan dan perwakilan OPD, akademisi ITS dan Unesa, serta perwakilan berbagai forum swadaya masyarakat. Hadir pula Sekdakot, Gaguk Tri Prasetyo, Kadiskominfo Santi Ratnaning Tias.Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Mojokerto, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Citiasia Center for Smart Nation sebagai Tim Tenaga Ahli.