Wali Kota Ika Puspitasari membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) di Sabha Mandala Madya, Pemkot Mojokerto, Rabu (15/6). Kegiatan yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini menjadi salah satu gerakan untuk mewujudkan Kota Mojokerto menuju kota cerdas.
Kegiatan bimbingan teknis penyusunan masterplan kota cerdas diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto. Dalam acara tersebut turut menghadirkan Ketua Tim Pembimbing Penyusunan Masterplan Smart City Kota Mojokerto Hari Kusdaryanto dan Ketua Tim Aplikasi Ekonomi Direktorat Jenderal Aptika Kementerian Kominfo RI selaku Tim Pendamping Smart City Kota Mojokerto Siswoko.
Ning Ita, sapaan akrab wali kota megungkapkan, sebagai kota terkecil kedua di Indonesia secara luasan wilayah, maka Pemkot Mojokerto yang menjadi komitmen untuk menjadi barometer bagi daerah lain. Baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, hingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang terbaik. ”Karena kota kecil, maka semuanya tidak perlu effort yang besar untuk bisa menjadikan kota ini jadi yang terbaik. Termasuk dalam mewujudkan Mojokerto sebagai kota cerdas atau smart city,” ulasnya, kemarin (15/6).
Dia menuturkan, dalam mewujudkan Mojokerto sebagai kota cerdas merupakan sebuah keniscayaan. Karena selama ini telah diupayakan di berbagai sektor di lingkungan Pemkot Mojokerto maupun dari stakeholder yang lain. Tak terkecuali dari keterlibatan masyarakat dari berbagai komunitas yang juga mengarah pada Mojokerto sebagai smart city. ”Mulai dari smart economy, smart branding, kemudian smart living, hingga smart society. Hampir semuanya sudah kita iktiarkan,” tegas Ning Ita.
Sehingga, harap Ning Ita, untuk melangkah agar smart city dapat terwujud di Kota Mojokerto, maka perlu dilakukan pengembangan inovasi secara lebih simultan. Juga sekaligus dengan mengintegrasikan semua sektor yang sudah berjalan selama ini menjadi sebuah basis data yang terpadu.
Karena itu, tujuan diselenggarakannya bimbingan teknis ini adalah untuk menyusun masterplan smart city yang sesuai dengan analisa dan strategi serta prioritas pembangunan daerah. Wali kota juga memotivasi agar seluruh pejabat di Pemkot Mojokerto dapat menunjukkan komitmen dan dukungan dalam bimbingan teknis tersebut. ”Saya harap seluruh peserta mengikuti bimbingan teknis ini secara serius dan memberikan sumbangsih pemikiran serta ide-ide yang positif guna terwujudnya Smart City Kota Mojokerto,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Aplikasi Ekonomi Ditjen Aptika Kementerian Kominfo RI selaku Tim Pendamping Smart City Kota Mojokerto Siswoko mengatakan, bimbingan teknis telah digulirkan kali kelima di tahun ini. Sejak digulirkan perdana 2017, Kementerian Kominfo melakukan penjaringan melalui assesment terhadap kabupaten dan kota yang diniliai siap untuk menyusun masterplan smart city dan mengimplementasikannya. ”Dan bersyukur Kota Mojokerto sudah termasuk yang siap,” tandasnya.
Menurutnya, Kota Mojokerto terpilih menjadi salah satu dari 50 kabupaten dan kota di Indonesia untuk menggelar bimtek penyusunan masterplan smart city di 2022 ini. Dia menambahkan, pendampingan dari Kementerian Kominfo RI ini diharapkan dapat menghasilkan konsep kota cerdas yang baik untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan. ”Jadi, apa potensi yang ada akan diangkat sebagai program pertama untuk layanan terbaik pada masyarakat,” imbuhnya.