SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto menggelar purnawiyata dan pengambilan sumpah Angkatan Ke-10 di Hotel Ayola Mojokerto, Sabtu (11/6) kemarin lusa.
Acara ini dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto. Drs. Trisilo Budi Prasetyo, MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid, S.Sos, M.Si, Pengawas SMK Cabang Dinas Kota/Kab Mojokerto, Nur Jannah, S.Pd, M.Pd, Ketua Asosiasi APMFI, Apt. Andri Priyoherianto, S.Farm, M.Si, Ketua ASASKI, Agung Priyanto AMKg. S.Th, S.Pd, Ketua Dewan Pembina Yayasan Samodra Ilmu Cendekia, DR. H. M. Siswanto, Drs, MM, Ketua Dewan pengurus Harian Yayasan Samodra ilmu Cendekia, DR. H. M. Zainul Arifin, Drs, MM.Kes beserta jajarannya dan perwakilan dunia usaha/dunia industri kesehatan Ibu G. Suryaningsih, S.Kep.Ns, MHKes dari RSUD RA Basoeni Mojokerto, Ketua Komite Sekolah, AKP Sulianto, SIP serta para tamu undangan dan para wisudawan/wisudawati beserta keluarga yang berbahagia.
Kepala SMK BIM, Ina Dwi Wijayanti, SE, MM mengatakan, siswa secara resmi menjadi seorang peserta didik yang telah berhasil dalam menempuh Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Uji Kompetensi (UKOM) dengan program studi kesehatan (Asisten Keperawatan, Farmasi Klinis dan Komunitas dan Teknologi Laboratorium Madik).
’’Saat ini, SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika telah berusia 11 tahun. Tahun ini, dapat meluluskan 83 peserta didik. Dari Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan 28 siswa, Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas 40 siswa dan Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medik 15 siswa,’’ terangnya.
Menurutnya, sebagai seorang siswa yang telah dinyatakan berhasil bukan hanya dinilai dari hasil ujian akademik saja. Akan tetapi lebih dari itu, masyarakat akan melihat dari cara berfikir dan bertindak yang cermat dan teliti dan sikap serta perilaku yang dilakukan siswa. ’’Di lingkungan nyata, akan dituntut untuk dapat mengabdikan dan mengamalkan ilmu yang diperoleh waktu di sekolah,’’ tandas Ina.
Ina menambahkan, keberhasilan ini tidak luput dari kerja keras dari berbagai pihak. Mulai peningkatan mutu kompetensi para guru melalui peningkatan kualifikasi pendidikan S1, S2, dan melalui sertifikasi guru. Untuk meningkatkan kualitas keahlian peserta didik, pada tahun pertama anak-anak kami latih praktek di laboraturium sekolah, dilanjutkan dengan praktek kerja mandiri. Dan pada tahun kedua pihaknya meningkatkan menuju praktek kerja rumah sakit, klinik dan unit kesehatan lainnya.
Pada tahun ketiga peserta didik akan diuji kompetensinya oleh instansi atau lembaga yang berkompeten yaitu Lembaga Profesi Asosiasi APMFI, ASASKI, dan Patelki. ’’Dengan uji kompetensi para Lulusan memegang Sertifikat Surat Tanda Tercatat Asisten Tenaga Kesehatan (STTATK) sebagai bukti bahwa para lulusan tercatat di Dinas Kesehatan,’’ ujarnya.
Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas keterserapan lulusan, SMK BIM telah membangun kerjasama dengan dunia kesehatan melalui bursa kerja. ’’Dengan melalui bursa kerja, maka keterserapan lulusan dapat terpantau dengan nyata dan jelas,’’ ungkap Ina.
Pada waktu yang sama, Ketua Dewan Pembina Yayasan Samodra Ilmu Cendekia, DR. H. M. Siswanto, Drs, MM, mengaku sangat berbahagia karena tahun ini, SMK BIM Kota Mojokerto telah meluluskan 100 persen siswanya. Meskipun di waktu masa pandemi, siswa tetap sangat tekun belajar. Dan, lebih berbahagianya, purnawiyata tahun ini dilakukan secara offline. ’’Alhamdulilah, tahun ini kita bisa melaksanakan purnawiyata secara tatap muka. Ini juga membuat para orang tua senang dan menjadi kebanggaan tersendiri,’’ ujarnya.
Perlu diketahui, lanjut, Siswanto, Yayasan Samodra Ilmu Cendekia sendiri mempunyai 18 SMK yang tersebar di 6 Provinsi. Yakni, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan di daerah Pangkalan Bun, dan di Jawa Tengah, Yakni di Kota Pati (Yuwono), Madura (Pamekasan dan Sumenep). Sedangkan di Jawa Timur sendiri ada di beberapa Kota, yakni, Jombang, Mojokerto, Blitar, Tulungagung, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, dan Probolinggo.
Siswanto menambahkan, Yayasan Samodra Ilmu Cendekia juga memiliki 5 perguruan tinggi. Ada ITS Kesehatan ICME Jombang dan Bali (STIKES Wira Medika), Pangkalan Bun (STIKES Borneo Cendekia Medika), Jogya (Stikes Jogjakarta dan AKS AKA Jogjakarta). ’’Bagi siswa lulusan SMK yang ingin melanjutkan ke 5 Perguruan Tinggi di atas. Maka, akan mendapat dispensasi berupa beasiswa, biasanya DP 3 nya hanya separuh dan SPP di semester akhir akan digratiskan satu semester,’’ imbuhnya.
Kemarin, 2 minggu terakhir ada kerjasama kerja dengan Jepang yakni G to G. Untuk penyaluran tenaga kesehatan kesana. Kontrak selama 3 tahun. Sebelumnya ada pelatihan dulu, terutama bahasa. Setelah itu, orang dari Jepang akan melakukan interview kepada calon. ’’Di sana, mereka akan fokus bekerja untuk pelayanan homecare,’’ pungkasnya.