Seroang kepala dusun (Kasun) ditemukan tak bernyawa tergeletak di jalan area persawahan dibelakang pusat perkulakaan sepatu Trowulan (PPST) Dusun Pandansili, Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Berdasarkan data yang diperoleh korban diketahui bernama Sugiarno, (59) seorang kepala dusun di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Ia ditemukan tak bernyawa pada Rabu (25/05/2022) malam.
Jasad korban, kali pertama dilaporkan sekitar pukul 20.30. Korban mengenakan celana jeans pendek warna biru dan berkaus merah dalam kondisi telentang.
Tak jauh dari korban, terparkir sepeda motor Honda Beat nopol S 5311 PS. Penemuan mayat itu kali pertama diketahui warga yang berada di sekitar lokasi. Kemudian dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Usai di lakukan olah tempat kejadian perkara jasad korban dievakuasi menuju RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk pemeriksaan lanjut. Setelah itu, korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kepala Dusun (Kasun) Pandansili, Suhartono mengatakan, dirinya mengetahui adanya jenazah tersebut berawal laporan warga Dusun Pandansili yang hendak memuat batu bata merah di sekitar lokasi.
Usai mendapatkan laporan dirinya langsung melaporkan kepada pihak polisi dan memastikan mayat tersebut.
“Tahu-tahu di jalan ada orang kemudian melapor. Indikasi awal dari petugas karena punya penyakit sesak atau jantung,” ungkapnya, Rabu (25/5/2022).
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wringinrejo, Suhartono memastikan jika korban merupakan warga Desa Wringinrejo dan menjabat sebagai Kadus Sambirejo.
“Saya pastikan ini warga saya dan sebagai Kepala Dusun Sambirejo. Saya dapat informasi dari Kepala Desa Wonorejo, saya langsung ke lokasi untuk memastikan,” katanya.
Setelah memastikan benar korban merupakan warganya dan menjabat sebagai kadus Sambirejo, ia langsung menghubungi pihak keluarga korban. Hal tersebut dilakukan untuk melihat langsung proses identifikasi sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
“Keluhan terakhir, diabetes. Tadi pagi tetap aktif masuk ke balai desa, sempat bergurau dan guyon sama teman-teman di balai desa. Minggu-minggu ke belakang kelihatan masih sehat, setelah Lebaran secara fisik sehat, masih aktif ke balai desa tapi memang keluhan terakhir diabetes,”tandasnya.(gk/fad/maja)