Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Mojokerto terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Update data per 14 Mei, sedikitnya ada kambing yang terjangkit dan jumlah sapi sembuh dari PMK meningkat menjadi 178 ekor.
Data Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto menyebut, di Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg, dari 112 ekor kambing di desa tersebut, lima ekor terjangkit PMK. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah menjelaskan jumlah sapi terjangkit PMK yang sembuh terus meningkat.
“Di Kecamatan Kutorejo dua sapi sembuh. Di Kecamatan Dawarblandong dari 18, hari ini menjadi 89 ekor. Di Kecamatan Jetis satu ekor. Di Kecamatan Mojoanyar ada 17 sapi sembuh. Di Kecamatan Dlanggu dari 14, kini menjadi 18 ekor sapi sembuh. Di Kecamatan Trawas ada lima ekor sapi,” ungkapnya, Sabtu (14/5).
Selain itu, Nurul menambahkan, ada tambahan tiga ekor sapi sembuh dari Kecamatan Mojosari. Dan tambahan sapi sembuh tersebut juga disusul dari Kecamatan Jatirejo dua ekor. Sementara di Kecamatan Towulan ada 11 sapi sembuh, di Kecamatan Puri ada 7 ekor sembuh.
Mantan Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto ini juga memaparkan, jumlah total populasi sapi di Kabupaten Mojokerto mencapai 19.542 ekor yang terdiri dari sapi potong dan sapi perah. Dari total kasus PMK yang menyerang sapi dan kambing ini, data per 14 Mei kasus ternak mati akibat PMK hanya 18 ekor. Sementara sapi dijual dan dipotong paksa masing-masing 5 ekor.
Nurul berharap, dengan upaya pengobatan dan gerak cepat tim paramedis Disperta Kabupaten Mojokerto dalam menangani PMK, tren kesembuhan bisa terus meningkat. “Sesuai instruksi Bupati Mojokerto usai rapat penanganan PMK kemarin, kami diperintahkan untuk fokus ke pengobatan dan penanganan cepat terhadap PMK. Semoga tren sembuh akan terus naik seperti akhir-akhir ini,” harapnya. (Khl/Ar)