Mojokerto – Widji Kulsum masih sangat ingat betus setiap tulisan-tulisan ayat Al-Quran yang ia sudah hafalkan selama bertahun tahun. Meski telah menginjak usia tua, ingatnya dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran masih terlihat cekatan meski tanpa melihat.
Perempuan berusia 72 tahun di asal Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, berhasil menghafal Alquran 30 juz. Ia berhasil menjadi hafizah setelah 9 tahun belajar menghafal Alquran.
Saat ditemui dirumahnya, Ibu dari 8 anak ini juga menunjukkan sertifikat khatam Alquran atau syahadah dari Pondok Bidayatul Hidayah Ar Ruhamaiyah Desa Mojogeneg, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto bersama empat lansia lainya yang juga hafal Alquran.
Widji Kulsum mengaku, menghafalkan Al-Quran di usia 72 tahun semata wayang karena untuk mencari ridho Allah SWT. Alhasil selema 9 tahun berjuang dirinya membuahkan hasil bisa menghafal seluruh isi Al-Quran.
Dia menjelaskan, selama menghafal Al-Quran, dirinya disimak suami dan cucunya, selanjutnya dirinya menyetor hafalan ke pengasuh ponpes dua kali sehari.
“Berangkat ke pondok diantar suami, kalau sudah lancar berangkat ke pondok. Bapak sudah tidak bekerja jadi mengantarkan. Dan Alhamdulillah keinginan ditambah ridhanya Allah SWT saya bisa hafal. Terhitung sudah 9 tahun mulai tahun 2012 sampai 2022, caranya ya menghafal dikit demi sedikit,”jelasnya, Sabtu (16/04/2022).
Widji menghafalkan Alquran dengan metode bil ghoib atau tanpa melihat mushaf. Saat menghafal itu, cucunya menyimak atau melihat Alquran jika neneknya lupa dia langsung membenarkan.
Menurut Widji, halangan dan cobaan yang dilalui selama menjalani hafalan kitab suci Alquran saat sakit dan pernah tertabrak motor usai pulang dari masjid.
“Tidak ada kesulitan, kalau cobaan ya paling sakit dan tertabrak sepeda motor. Kalau pantangan tidak ada, hanya saja sebelum memegang Alquran harus wudhu dulu karena itu wajib dan tidak najis,” tuturnya.
Dia berujar, selama menghafal Alquran dirinya kerap memakai cara membaca dan menghafalkan Alquran ditengah malam
“Malam, biasnaya pukul 01.00 WIB itu hafalannya gampang masuk, ya mungkin karena susasanaya lebih tenang,” paparnya.
Setelah berhasil menghafal Alquran, agar tidak lupa akan hafalannya dirinya menjalani pengulangan hafalan Alquran dengan ikut bertadarus di masjid dan tetap setor di Pondok.
“Termasuk saat bulan ramadan, saya lakukan pengulangan hafalan Alquran dengan ikut bertadarus di masjid, setor subuh terus habis setor baca lagi dan tadarus di masjid,” tandasnya.